Minggu, 29 Januari 2012

Fenomena Alam Aneh, Air Terjun Mengeluarkan Darah Yang Mengalir Terus (Video+Pics)

Fenomena Alam Aneh, Air Terjun Mengeluarkan Darah Yang Mengalir Terus (Video+Pics)


Inilah salah satu fenomena alam yang langka terjadi, bagaimana tidak dari sebuah sumber air yang mengalir pada sebuah air terjun bisa terdapat aliran darah yang mengalir terus menerus namun agak lambat. Hal ini terjadi di sebuah Gletser di Antartika tepatnya di lembahMc Murdo wilayah kutub selatan. Pertama kali seorang geolog menemukan air terjun beku tahun 1911 dan mereka menemui hal aneh yang mereka kira adalah warna merah yang mengalir merupakan warna yang berasal dari ganggang merah, namun sifta sejatinya ternyata lebih dari yang mereka duga.
Fenomena Alam yang sangat aneh dan langka, sebuah air terjun  mengeluarkan semacam darah terus menerus
Fenomena Alam yang sangat aneh dan langka, sebuah air terjun mengeluarkan semacam darah terus menerus

Kira-kira 2 juta tahun yang lalu Gletser Taylor terkurung dibawah aliran air yang mengandung kumpulan mikroba kuno, dan mereka terisolasi disana dibawah lapisan es yang sangat tebal secara alami, berkembang secara independen mikroba ini hidup tanpa cahaya, panas dan oksigen, dan disana mereka terperangkap pada suatu kondisi salinitas yang sangat tinggi dan kaya akan zat besi sehingga memberikan warna yang merah sama dengan zat besi dalam darah.
Para Ilmuwan memperkirakan cairan seperti darah ini berasal dari  mikroba kuno yang terperangkap di dalam celah es
Para Ilmuwan memperkirakan cairan seperti darah ini berasal dari mikroba kuno yang terperangkap di dalam celah es
Dan Air terjun ini terjadi karena adanya sebuah celah dari gletser tersebut yang memungkinkan air subglacial tersebut keluar, membentuk air terjun tanpa mencemari ekosistem didalamnya. Para ilmuwanpun akhirnya menduga dari kesimpulan tersebut bisa sangat mungkin terjadi juga di planet planet lain seperti Mars dan Yupiter, Air terjun berdarah ini benar benar suatu fenomena alam yang ajaib baik secara visual maupun ilmiah.
(Dari Livejournal/Terjemah Ruanghati)
Fenomena Alam yang sangat aneh dan langka, sebuah air terjun  mengeluarkan semacam darah terus menerus
Fenomena Alam yang sangat aneh dan langka, sebuah air terjun mengeluarkan semacam darah terus menerus


Untung aja terjadinya jauh disana, coba aja kalo di sini, wah sudah dipakai untuk cari berkah dan cari nomer togel tuh, nanti dikait-kaitkan sama siluman siapa atau bangsa bangsa lelembut apa aja dah.



Tokek yang terancam predator bisa memutuskan ekornya untuk mengalihkan perhatian musuhnya itu. Tapi apa yang terjadi dengan ekor yang telah putus itu?.

Menurut studi yang dirilis kemarin, ekor yang putus itu masih bisa bergerak selama 30 menit. Kemampuan luar biasa dari tokek untuk memutuskan ekornya itu telah menjadi obyek penelitian ilmuwan selama berabad-abad.

Penelitian sebelumnya menyebut pemutusan ekor itu untuk menyediakan tipuan visual, agar penyerang mengejar ekor dan bukan tokek itu sendiri. Selain itu kondisi tanpa ekor menjadikan tokek bisa berlari lebih kencang sehingga memiliki kesempatan untuk selamat lebih besar.

Tapi kerugiannya tokek tanpa ekor memiliki kekurangan saat akan meloncat atau memanjat. Tokek itu juga makin kesulitan jika akan melakukan aktifitas kimpoi.

Anthony Russell, profesor di University of Calgary di Kanada dan Timothy Higham di Clemson University South Carolina melakukan penelitian lebih jauh bagaimana ekor itu bergerak.

Menggunakan electromyography (EMG) dan video kecepatan tinggi mereka mengawasi ekor yang baru putus dari dari Eublepharis macularius atau tokek leopard.

Beda dengan kebanyakan binatang yang bergerak tanpa kontrol aktif otak, ekor tokek mampu bergerak dengan pola yang teratur. "Kami menemukan ekor memiliki gerakan yang bermacam-macam dan kompleks, termasuk putaran akrobat hingga ketinggian tiga centimeter," kata Russell.

Tapi peneliti menyatakan masih perlu penelitian lanjutan untuk memahami bagaimana sekumpulan syaraf yang telah diputus dari otak bisa melakukan perilaku kompleks seperti itu.

"Penjelasan yang paling bisa diterima adalah ekor itu tergantung pada sensor feedback dari lingkungan. Sensor dipermukaan itu menyuruh untuk melompat, atau bergerak ke arah tertentu," kata Russell.[ito]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar